20
mempengaruhi retensi karyawan berhubungan dengan strategi, peluang dan manajemen
organisasi. Semua pengurangan karyawan, pemberhentian sementara, merger dan akuisisi,
serta penyusunan ulang organisasional telah mempengaruhi loyalitas dan retensi karyawan.
2)
Peluang karir
Survei yang dilakukan AON Consulting ( sebuah lembaga independen yang mengkaji
loyalitas di tempat kerja) terhadap karyawan di semua jenis pekerjaan
tetap menunjukkan
bahwa usaha pengembangan karir organisasional dapat mempengaruhi tingkat retensi
karyawan secara signifikan. Peluang untuk perkembangan pribadi memunculkan alasan
mengapa individu mengambilpekerjaannya saat ini dan mengapa mereka bertahan. Usaha
pengembangan karir organisasional dirancang untuk memenuhi harapan para karyawan
bahwa para pemberi kerja mereka berkomitmen untuk mempertahankan pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuannya saat ini. Perencanaan karir organisasi juga meningkatkan
retensi karyawan dengan mengupayakan perencanaan karir formal.
3)
Penghargaan
Banyak manajer yakin bahwa uang merupakan faktor retensi karyawan yang utama. Sekitar
89% responden dalam sebuah survei dan sebagian besar karyawan menyebutkan gaji yang
lebih baik atau kompensasi yang lebih tinggi sebagai alasan untuk berpindah kerja. Akan
tetapi kenyataannya sedikit lebih rumit. Persoalan lain yang mempengaruhi retensi karyawan
adalah program tunjangan kompetitif dan bonus special, kinerja dan kompensasi serta
pengakuan.
4)
Rancangan tugas dan pekerjaan
Faktor mendasar yang mempengaruhi retensi karyawan adalah sifat dari tugas dan pekerjaan
yang dilakukan. Selanjutnya fleksibilitas kerja juga membantu retensi karyawan.
5)
Hubungan karyawan
Kumpulan faktor terakhir yang diketahui mempengaruhi retensi karyawan didasarkan pada
hubungan yang dimiliki para karyawan dalam organisasi. Banyak individu membangun
hubungan yang akrab dengan rekan kerja. Hubungan karyawan, termasuk perlakuan adil/
tidak diskriminatif dan pelaksanaan kebijakan SDM, juga dapat meningkatkan retensi
karyawan.
|