![]() 6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Antrian
Menurut Herjanto (2009, p. 7), Teori antrian ialah suatu metode analisis
yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan keefektifan suatu sistem antrian.
Teori antrian berusaha mencari optimalitas dari suatu keadaan antrian, yaitu
meminimalkan biaya total yang timbul, baik yang dihadapi oleh pelanggan
maupun pemberi layanan secara bersama-sama.
Teori antrian (Queueing Theory) diawali oleh Agner Kraup Erlang (1 Januari
1878-3 Februari 1929) yang pertama kali mempublikasikan makalah
mengenai
Queueing Theory pada tahun 1909. Pada tahun 1917, A.K. Erlang memperbaiki
penemuannya dan kemudian disusul oleh Molina (1927) dan Thornton (1928)
(Siswanto, 2007, p. 217). Dalam teori antrian, dijelaskan mengenai karakteristik
sistem antrian, model antrian dan biaya antrian.
2.1.1
Karakteristik Sistem Antrian
Sistem digambarkan sebagai suatu keadaan yang terdapat dalam batasan
sistem, terdapat input, masuk ke dalam proses dan terdapat output keluar dari
proses. Sistem diilustrasikan pada Gambar 4.
Sumber : Siswanto (2007, p. 218)
Gambar 4 Sistem
Sedangkan sistem antrian digambarkan sebagai suatu keadaan dimana
terdapat input yang akan dilayani, masuk ke dalam daerah tunggu untuk
mengantri, kemudian pelayanan dan output yang keluar
dari sistem antrian.
Sistem antrian diilustrasikan pada Gambar 5.
Sumber : Herjanto (2009, p. 102)
Gambar 5 Komponen Utama Dalam Sistem Antrian
Area kedatangan
Fasilitas
pelayanan
Proses kedatangan
Populasi
Keluar
Masuk
INPUT
PROSES
OUTPUT
Batas
sistem
|