![]() 18
2.7
Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Gambar 2.15 Sinyal analog
Menurut Russel dan Norvig. (2010) Sebuah sinyal
analog atau sinyal
waktu kontinu adalah sinyal dengan variabel apapun
yang
merupakan sinyal
kontinu
dalam hal
waktu,
sehingga
untuk
setiap
nilai waktu
dapat
diambil
nilai-nilai dalam selang kontinu (a,b), dengan a dapat menjadi -8 dan b dapat
menjadi
8.
Perbedaannya
dengan
sinyal
digital
adalah
pada
sinyal
analog,
pergerakan naik turun dari sinyal walaupun kecil sangatlah berarti. Sinyal
analog menggunakan beberapa sifat dari perantara untuk menyampaikan
informasi sinyal.
Kerugian dari penggunaan sinyal analog adalah di setiap sistem
terdapat gangguan (noise), sebagai contoh adalah variasi acak. Ketika sinyal
ditransmisikan dengan jarak jauh, noise akan menjadi dominan.
Efek dari
noise akan membuat sinyal menghilang dan menyimpang, dan untuk
mengembalikannya sangat susah, karena ketika sinyal
dikuatkan
untuk
mengembalikan bagian sinyal yang lemah, maka noise juga akan dikuatkan.
Gambar 2.16 Sinyal Digital
Sinyal digital adalah suatu sinyal waktu-diskrit
yang
mempunyai
himpunan nilai- nilai diskrit. Biasanya, nilai-nilai sinyal dari suatu himpunan
terbatas ini seimbang dan karena itu dapat dinyatakan sebagai suatu kelipatan
integer dari jarak antara dua nilai berurutan. Suatu sistem digital
yang dapat
diprogram memiliki keluwesan untuk mengkonfigurasi ulang operasi-operasi
sinyal
digital
secara
sederhana
dengan
mengubah program.
Sedangkan
konfigurasi ulang suatu sistem analog biasanya menuntut mendesain
ulang perangkat keras yang diikuti dengan pengkajian dan pembuktian untuk
|