Start Back Next End
  
8
Karakter suatu tokoh hewan cenderung akan sama pada tiap fabel,
misalnya seekor rubah selalu digambarkan sebagai hewan yang licik,
atau seekor keledai sebagai hewan yang malas. Umumnya, tokoh-
tokoh utama dalam fabel memiliki sifat yang bertolak belakang.
Hewan-hewan ini mewakili kelompok-kelompok manusia sesuai
dengan sifat dan tindakannya dalam menghadapi
situasi dalam fabel
tersebut. Dengan memiliki sifat-sifat manusia, hewan-hewan tersebut
dan pesan yang mereka sampaikan semakin terintegrasi dengan
kehidupan manusia.
-
Latar
Pada umumnya, fabel memiliki suasana yang dramatis. Menurut
R. Dithmar, fabel
adalah narasi yang disisipkan drama dalam bentuk
yang paling singkat. Selain itu, mengenai hubungan kisah fabel
dengan tempat, waktu, dan aksi, ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa
dalam fabel, suatu kejadian tertentu berlangsung pada suatu tempat,
dalam waktu yang sangat singkat, mencakup suatu dialog yang juga
singkat, dan aksi yang cepat, yaitu hanya terdapat satu plot dan tidak
ada sub-plot.
-
Pesan Moral
Fabel dianggap sebagai media penyampai pesan moral yang
efektif, karena dapat menyampaikan pesan tersebut secara terselubung
dan secara lebih halus. Pesan moral dalam fabel lebih mudah diterima,
karena tidak disampaikan oleh manusia, tetapi oleh hewan, sehingga
tidak terkesan menggurui.
-
Karakteristik Fabel
Fabel memiliki beberapa karakteristik umum, yaitu:
i.     
Menggunakan hewan sebagai tokoh utama.
ii.    
Adanya karakteristik khusus pada hewan-hewan tokoh fabel.
iii.   
Adanya kutub-kutub yang saling berlawanan (jahat dan baik).
iv.   
Tidak memiliki latar tempat dan waktu yang khusus dan pasti.
v.    
Diceritakan dengan kata-kata yang efektif.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter