16
proses perakitan yang berarti bahwa persediaan akan disimpan dalam bentuk
komponen siap rakit. Aspek kunci dalam mengelola supply chain
yang beroperasi
pada lingkungan assemble-to-order adalah lamanya proses perakitan setelah adanya
pesanan dari pelanggan dan jumlah variasi produk yang dapat ditawarkan ke
pelanggan. Kecepatan perusahaan dalam memenuhi pesanan pelanggan sangat
ditentukan oleh lead time perakitan.
4.
Engineer-to-Order (ETO)
Merupakan
sistem dimana perancangan produk baru dilakukan setelah ada
pesanan dari pelanggan. Model ini cocok digunakan bila tiap pelanggan
memerlukan produk dengan rancangan yang spesifik. Rancangan spesifik ini yang
nantinya akan berimplikasi pada kebutuhan material dan urutan proses yang
berbeda untuk tiap produk. Aspek kunci dalam mengelola supply chain
yang
beroperasi pada lingkungan engineer-to-order
adalah kesepakatan waktu dan
rancangan produksi antara perusahaan dan pelanggan serta fleksibilitas dari bagian
produksi dan perancangan untuk dapat menyerap permintaan dari pelanggan yang
berbeda beda.
2.4
Supply Chain Management
Menurut Turban (2010:289) supply chain management
adalah proses
kompleks yang membutuhkan koordinasi dari berbagai kegiatan agar pengiriman
barang dan jasa dari supplier ke pelanggan dilakukan secara efektif dan efisien bagi
semua pihak yang terlibat.
Menurut Heizer (2011:452), supply chain management adalah
pengintegrasian aktivitas pengadaaan bahan dan pelayanan, pengubahan bahan baku
menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan.
2.4.1
Tujuan Supply Chain Management
Menurut Turban (2010:289) supply chain management
bertujuan untuk
meminimalkan persediaan, mengoptimalkan produksi, meminimalkan waktu
produksi, mengoptimalkan distribusi dan logistik, mempercepat proses pemenuhan
pesanan, dan pengurangan biaya yang berhubungan dengan aktivitas aktivitas
tersebut secara umum.
Menurut OBrien dan Marakas (2008:305) tujuan dari Supply Chain
Management adalah untuk menciptakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya
|