![]() Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset
kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan
rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran
D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register.
Setelah konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai
konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang
ekivalen ke dalam register
buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap
tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru.
Jenis-jenis dari ADC dan fungsi dari masing-masing jenisnya
Tipe Tracking
Tipe tracking menggunakan prinsip up down counter (pencacah naik
dan turun). Fungsinya adalah : Binary counter (pencacah biner) akan mendapat
masukan clock secara kontinyu dan hitungan akan bertambah atau berkurang
tergantung pada kontrol dari pencacah apakah sedang naik (up counter) atau sedang
turun (down counter).
Tipe flash / paralel
Tipe ini dapat menunjukkan konversi secara lengkap pada
kecepatan 100 MHz
dengan rangkaian kerja yang sederhana. Berfungsi untuk
mengatur masukan inverting dari tiap-tiap konverter menuju tegangan yang lebih
tinggi dari konverter sebelumnya, jadi untuk tegangan masukan Vin, dengan full scale
range, komparator dengan bias dibawah Vin akan mempunyai keluaran rendah.
Tipe successive approximation
Tipe successive approximation merupakan suatu
konverter yang paling sering ditemui dalam desain perangkat keras yang
menggunakan ADC. Tipe ini memiliki kecepatan konversi yang cukup tinggi,
meskipun dari segi harga relatif mahal. Prinsip kerja konverter tipe ini adalah, dengan
membangkitkan pertanyaan-pertanyaan yang pada intinya berupa tebakan nilai digital
terhadap nilai tegangan analog yang dikonversikan.
|