![]() 9
Apabila N
= N, maka jumlah data sudah cukup, tetapi apabila N = N
maka jumlah data belum cukup.
2.7 Peramalan
Menurut Heizer, Jay dan Render (2009, p. 46), Peramalan
(Forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa
depan.
Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model
matematis. Bisa jadi prediksi subjektif atau intuitif tentang masa depan.
2.7.1 Metode-Metode Peramalan
Metode yang digunakan pada peramalan ada dua yaitu metode
peramalan kualitatif dan peramalan kuantitatif. Masing-masing metode
peramalan mempunyai kelebihan tersendiri. Peramalan kuantitatif
lebih baik digunakan untuk peramalan jangka pendek, sedangkan
peramalan kualitatif lebih baik digunakan untuk peramalan jangka
panjang.
1.
Metode Kualitatif
Ada lima teknik peramalan kualitatif yang berbeda :
a.
Juri dari opini eksekutif
b.
Gabungan armada penjualan
c.
Metode Delphi
d.
Survey pasar komsumen
e.
Pendekatan Naif
2.
Metode Kuantitatif
Ada empat metode peramalan kuantitatif, yaitu :
a.
Rata-rata bergerak (moving average)
Rata-rata bergerak (moving average) bermanfaat jika kita
mengasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil sepanjang
waktu. Rata-rata bergerak empat bulan diperoleh dengan
menjumlahkan permintaan selama empat bulan dan dibagi 4.
Data bulan terakhir ditambahkan ke jumlah data tiga bulan
sebelumnya, dan bulan yang
paling awal dihilangkan. Secara
matematis, rata-rata bergerak sederhana (yang menjadi estimasi
dari permintaan periode berikutnya) ditunjukan sebagai :
b.
Penghalusan eksponensial (Exponential smoothing)
Penghalusan eksponensial (Exponential smoothing) adalah
metode peramalan yang mudah digunakan dan efisien bila
digunakan dengan komputer. Meskipun merupakan teknik rata-
|