26
atribut yang telah diidentifikasi pada perancangan basis data
konseptual. Relasi untuk model data logikal dapat diturunkan
berdasarkan model data konseptual berikut:
a)
Strong entity type
b)
Weak entity type
c)
Tipe relasi biner one-to-many (1:*)
d)
Tipe relasi biner one-to-one (1:1)
e)
Tipe relasi rekursif one-to-one (1:1)
f)
Tipe relasi superclass/subclass
g)
Tipe relasi biner many-to-many (*:*)
h)
Tipe relasi kompleks
i)
Multi-valued attribute
2)
Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi
Normalisasi bertujuan untuk memastikan bahwa sekumpulan
relasi memiliki jumlah atribut yang minimum dan cukup untuk
mendukung kebutuhan data perusahaan.
3)
Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa relasi dalam
model data logikal telah mendukung transaksi yang diperlukan
oleh pengguna.
4)
Menentukan integrity constraint
Menurut Connolly dan Begg (2010:502-505), integrity constraint
merupakan batasan yang digunakan untuk menghindari adanya
data yang tidak lengkap, tidak akurat, dan tidak konsisten dalam
basis data. Integrity constraint yang perlu dipertimbangkan
adalah:
a)
Required data, dimana beberapa atribut harus memiliki
nilai yang benar atau tidak boleh bernilai null.
b)
Batasan domain dari setiap atribut.
c)
Multiplicity, merepresentasikan batasan yang terletak pada
relasi antara data di dalam basis data.
d)
Entity integrity, dimana primary key dari sebuah entitas
tidak boleh bernilai null.
|