31
mementingkan keahlian seorang pemain, dapat dikategorikan ke
dalam core game, karena menuntut skill pemain dalam menentukan
hasil terbaik di dalam game. Game yang mementingkan
keberuntungan dan faktor kemungkinan, dapat dikategorikan ke dalam
casual game, karena tidak menuntut skill dari pemain, dan
menyerahkan sepenuhnya pada keberuntungan semata. Contoh
sederhana misalnya, ketika seseorang melempar dadu, maka hasil
yang didapat adalah murni keberuntungan, tetapi ke mana pemain
harus meletakkan character adalah skill pemain.
5.
Head vs. Hands merupakan aspek dari game balancing yang langsung
menuju ke tujuan dari masing –
masing game.
Sangat penting untuk
mengetahui dan mengerti keinginan dari target pemain, lebih
menginginkan kecepatan berpikir atau ketangkasan dari pemain.
Contoh sederhana terdapat pada “action platform” game genre,
pemain menelusuri setiap level dari game, mengendalikan character
untuk melompati rintangan, dan mungkin menembaki musuh, atau
suatu waktu berhenti di suatu tempat untuk menyelesaikan beberapa
puzzle sebagai syarat mutlak untuk melewati suatu stage. Seringkali,
intensitas meningkat di akhir permainan ketika harus mengalahkan
“boss monster” yang hanya bisa dikalahkan dengan cara puzzle-
solving (“Wah! Aku harus melompat ke atas ekornya untuk
membuatnya menjatuhkan perisainya selama beberapa detik”) dan
ketangkasan (“Aku hanya mempunyai beberapa detik untuk
menembakkan anak panah melewati celah yang sempit itu!”). Hal –
hal tersebut di atas harus dipertimbangkan oleh game designers dalam
game balancing.
6.
Competition vs. Cooperation adalah hal yang sangat mendasar dalam
game balancing. Contoh sederhana dari aspek ini, misalnya, seekor
singa harus bersaing dengan singa lainnya untuk mempertahankan
wilayah kekuasaannya dan menempatkan statusnya di dalam suatu
komunitas. Di samping itu, ada pula naluri untuk bekerja sama dengan
singa lain, karena sebagai kelompok, dengan banyak mata, tangan,
dan berbagai macam keahlian, selalu lebih kuat dibandingkan dengan
berjuang secara individual. Jika kita berbicara tentang aspek ini di
 |