Start Back Next End
  
7
2.
Etos kerja yang didorong oleh penekanan terhadap kekuatan budi
yang mendasari setiap orang untuk dapat melakukan hal-hal
berguna bagi semua orang
3.
Kemandirian. Etos kerja dalam melaksanakan amanah sebagai
khalifah menjadi kekuatan bagi orang Minang untuk dapat hidup
mandiri tanpa harus tergantung dengan orang lain.
4.
Toleransi dan Kesamaan Hati. Meskipun terdapat kompetisi,
namun adanya rasa kesamaan menimbulkan toleransi khususnya
dalam memandang komunitas
5.
Kebersamaan, Adanya toleransi dan kesamaan hati terhadap
komunitas menyebabkan tumbuhnya kesadaran sosial untuk dapat
hidup dan menjalani hidup secara bersama-sama
6.
Visioner. Adanya budi pekerti, etos kerja yang tinggi dan
kemandirian diiringi semangat kebersamaan dan toleransi yang
tinggi menimbulkan pandangan jauh ke depan.
2.
Sistem Matrilineal
Minangkabau atau Sumatera Barat khususnya menganut “ Sistem
Kekerabatan Matrilineal” yaitu “Sistem kekerabatan berdasarkan Garis
Keturunan Ibu”. Setiap anak yang lahir dalam sebuah keluarga
minangkabau akan menjadi kerabat keluarga ibunya, bukan kerabat
ayahnya yang biasa
terjadi di suku-suku lain di Indonesia. Hal ini
menjadikan ciri khas tersendiri bagi Minangkabau yang
membedakannya dengan suku lain di Indonesia (H. Musyair Zainuddin,
MS, 2010:62-67).
Adapun ciri-ciri dari sistem Matrilineal yaitu sebagai berikut; 
1. Keturunan dihitung menurut garis ibu. 
2. Suku terbentuk menurut garis ibu 
3. Tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar sukunya atau
eksogami karena di Minangkabau dilarang kawin sesuku.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter