Start Back Next End
  
6
anaknya, pelatih olah raga yang secara terus menerus mendesak agar para
atletnya mencapai berat tubuh "ideal," ataupun hidup dalam masyarakat dan
budaya dimana penghargaan diri diasosiasikan dengan kelangsingan dan
kecantikan dapat juga menjadi salah satu penyebab eating disorder
(Schulherr, 2008). Banyak remaja, terutama remaja-remaja perempuan,
merasa tertekan dengan pemikiran masyarakat yang salah tentang ukuran dan
berat badan ideal seorang wanita. Mereka merasa sangat tertekan dengan
"kewajiban" untuk tampil langsing seperti yang dimunculkan oleh televisi dan
majalah. Media massa secara tidak langsung menyebabkan perbedaan antara
ukuran rata-rata tubuh seorang wanita dan ukuran yang dipikirkan wanita
sebagai ukuran "ideal" sangat jauh berbeda. Sebagai contoh, 20 tahun yang
lalu, peragawati rata-rata memiliki berat badan 8% lebih kecil dibandingkan
dengan wanita-wanita pada umumnya, tetapi sekarang peragawati memiliki
berat badan 25% lebih kecil (Schulherr, 2008).
Menurut Schulherr, eating disorders
digolongkan menjadi tiga yaitu:
bulimia nervosa, anorexia nervosa, dan eating disorders lainnya yang tidak
terspesifikasi (EDNOS -
Eating Disorders Not Specified). Semuanya
tergolong gangguan mental. 
Menurut riset, rata-rata penderita bulimia nervosa mengkonsumsi 3.400
kalori setiap satu seperempat jam padahal kebutuhan konsumsi orang normal
hanya 2.000-3.000 kalori per
hari. Mereka berusaha keras mengeluarkan
kembali apa yang telah dimakannya dengan cara memun­tahkannya kembali
atau dengan menggunakan obat pencahar. Di antara kegiatan makan yang
berlebihan itu biasanya mereka juga berolahraga secara berlebihan.
Menurut Smith, banyak penderita bulimia memiliki berat badan yang
normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya.
Biasanya mereka orang-orang yang kelihatannya sehat, sukses di bidangnya,
dan cenderung perfeksionis. Namun, di balik itu, mereka rnemiliki rasa
percaya diri
yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga
menunjukkan tingkah laku yang kompulsif, misalnya, mengutil di pasar
swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya.
Berbeda dengan penderita bulimia yang makan dalam jumlah
berlebihan kemudian berusaha membuangnya, penderita anoreksia nervosa
makan dalam jumlah sangat sedikit dan berolahraga berlebihan untuk menjadi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter