Start Back Next End
  
15
mengirimkan buku latin Liber Monstrorum dan sebuah surat yang
menceritakan tentang pengalaman Alexander saat berada di India, dimana
ia melihat makhluk unik, kepada gurunya Aristoteles.
Mitologi monster tergabung dari kisah imajinatif dari Yunani dan Roma,
yang masih sangat dipercaya oleh orang-orang zaman pertengahan, serta
kisah-kisah monster tradisional eropa utara.
Hal tersebut meyakinkan
banyak orang pada zaman medieval untuk percaya akan keberadaan
monster.
2.2.2.3.1 Naga
Naga merupakan makhluk mitologis yang biasanya digambarkan
sebagai makhluk raksasa berbentuk seperti ular atau reptil dengan
kekuatan sihir yang besar. Mitos naga pada zaman medieval
diinterpretasikan sebagai monster bersisik besar, terkadang bersayap,
dapat menyemburkan api, dan bersifat jahat. Naga
dipercaya
senang
menghancurkan tempat tinggal manusia dengan membakarnya,
memakan perawan sebagai santapan utamanya, serta menjarah harta
seperti emas dan permata untuk kesenangannya. Namun dalam beberapa
penggambaran, naga juga digambarkan sebagai makhluk yang indah,
dengan sisik terlihat seperti permata yang berkilau.
Naga memiliki arti penting dalam berbagai macam kultur dan
kepercayaan diseluruh dunia. Walau tidak diketahui asal muasalnya,
naga masih dianggap sebagai makhluk yang memiliki hubungan erat
dengan alam, kepercayaan, dan alam semesta.
2.2.2.3.2 Naga yang dapat berubah menjadi makhluk lain
Antaboga adalah tokoh wayang cerita Mahabarata, Sang Hyang
Antaboga adalah dewa penguasa dasar bumi. Dewa itu beristana di
Kahyangan Saptapratala, atau lapisan ke tujuh dasar bumi. Dalam
pewayangan disebutkan, walaupun  terletak di dasar bumi, keadaan di
Saptapratala tidak jauh berbeda dengan di kahyangan lainnya.
Sang Hyang Antaboga adalah putra Anantanaga. Ibunya bernama Dewi
Wasu, putri Anantaswara. Walaupun dalam keadaan biasa Sang Hyang
Antaboga serupa dengan  wujud manusia, tetapi dalam keadaan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter