| 
 melakukan perang gerilya bersama tiga putranya. Pocut Merah  
menanamkan nilai kemuliaan atas mati syahid kepada anak-anaknya.  
Setelah perjuangan yang begitu hebat keempatnya ditangkap dan  
diasingkan sampai maut menjemput mereka.    
Bagian II ~Pelopor~  
a.  
Siti Aisyah We Tenriolle  
Siti Aisyah We Tenriolle adalah Datu (ratu) dari Tanette,  
Sulawesi Selatan, yang berjasa dalam pengumpulan dan penterjemahan  
epos terpanjang dunia I La Galigo. Bersama dengan sang ibunda, Colliq  
Poedjie dam B.F. Matthes, peneliti asal Belanda; karya I La Galigo  
dikenal di dunia internasional.  
b.  
Siti Walidah  
Siti Walidah, dikenal juga dengan sebutan Nyai Ahmad Dahlan,  
merupakan pelopor pendidikan bagi kaum perempuan di wilayahnya  
Yogyakarta. Organisasi yang didirikannya bernama Sopo Tresno  
artinya siapa suka  
adalah wadah bagi perempuan untuk belajar  
keterampilan dan ilmu agama. Seiring dengan perkembangannya  
organisasi  
ini berganti nama menjadi Aisyiyah dan di bawah naungan  
Muhammadiyah kemajuannya semakin pesat.  
c.  
Kartini  
Kartini merupakan pejuang perempuan yang paling dikenal  
bahkan hari kelahirannya diperingati sebagai kebangkitan gerakan  
emansipasi wanita. Kartini lahir dari keluarga priyayi yang menjabat  
sebagai bupati di Jepara. Ia mendapat pendidikan mumpuni hingga usia  
12 tahun sebelum akhirnya menjalani tradisi wanita Jawa, pingit,  
hingga suatu hari dipinang oleh lelaki. Meskipun Kartini tertutup dari  
 |