Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi dibawa melewati Laut Merah
dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.
Kemudian sejarah budidaya penanaman kopi dan perdagangannya bermula dari
semenanjung Arab. Sepanjang abad 15 dan 16 kopi telah ditanam, dipanen dan
diperdagangkan untuk di konsumsi di seluruh tanah Mesir, Siria, dan Turki.
Dalam kurun waktu itu Yemen merupakan penghasil untama kopi da bangsa
Arab dengan seksama menjada perkebunan kopi yang semakin bernilai. Pada saat
itu kopi menjadi minuman utama di Negara-Negara Muslim. Kepopuleran kopi
bisa jadi disebabkan oleh dua hal yaitu karena memberikan efek bugar kepada
tubuh dan sebagi
pengganti minuman khamar atau alkohol
yang memang
dilarang oleh Islam.
Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam
pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.
Kisah pengembara umat Muslim tidak terlepas dari sebuah kopi, kemanapun
orang Muslim menyebarkan agamanya, kopi akan selalu dibawa-bawa. Sehingga
pada abad ke-13 kopi sudah menyebar ke Afrika Utara, Negara-Negara
Mediterania dan India. Pada abad ke-14 dan 15, budaya minum kopi sudah mulai
menyebar di Turki, Mesir, Syria, dan Persia. Sampai abad ke-16 seluruh produksi
kopi masih dikuasai Arab, namun pada masa ini belum ada budidaya tanaman
kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang
infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengirimkannya terlebih dahulu.
Hal ini menyebabkan budidaya tanamanan kopi tidak memungkinkan. Barulah
pada tahun 1600-an, seorang peziarah India berhasil membawa biji kopi fertil
keluar dari Mekkah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.
Di benua Eropa, mereka belum mengenal kopi hingga abad ke-17 ketika orang-
orang Italia untuk pertama kali berhasil membawa biji kopi ke Vwnwzia (1615).
Mereka mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, kehadiran kopi di Italia
segera tercium ke Negara Eropa lainnya. Hingga satu tahun kemudian, Belanda
|