Persediaan ditentukan berdasarkan jumlah safety stock
pe ngalaman sebe lumnya misalnya 1,5 kali; 1,4 kali dan
seterusnya selama lead time.
2. Se rvice level tertentu.
Metode ini mengukur seberapa efektif perusa haan mensuplai
pe rmintaan barang da ri stoknya. Dalam perhitungan
diguna kan proba litas untuk memenuhi permintaan, untuk itu
diperlukan informa si yang lengkap te ntang probalitas
be rbagai tingkatan permintaan selama lead time karena sering
ka li terjadi va riasi. Variasi ini disebabkan oleh fluktuasi lama
lead time dan tingkat permintaan rata-rata.
3. Permintaan dengan distribusi empiris.
Metode ini didasarka n pada pengalaman empiris dimana
da lam penentuan stok didasarkan pada kondisi riil ya ng
dihadapi oleh perusahaan.
4. Permintaan berdistribusi normal
Permintaan yang dilakukan oleh beberapa pelanggan
memiliki jumlah yang berbeda -beda, walupun demikian
de ngan menggunakan asumsi permintaa n bersifat total a kan
da pat dilakukan perhitunga n dengan distribusi normal.
5. Permintaan berdistribusi Poisson
Pada saa t jumlah permintaan total merupakan permintaan
dari beberapa pelanggan dimana setiap pelanggan hanya
membutuhkan sedikit barang, maka sedikit sekali
kemungkinan produsen akan memenuhi kebutuhan satu
pelanggan dalam jumlah yang besar. Denga n adanya rata-
rata tingkat pemesanan yang konsta n dan interval waktu
jumlah pemesanan tidak tergantung pada yang la innya, maka
penentuan safety stock dapa t menggunakan pendekatan
distribusi poisson de ngan syarat jumlah permintaan rata-rata
selama lead time sa ma atau kurang dari 20.
6. Lead time tidak pasti.
Adanya jumlah pe rmintaan yang tidak pasti pada pe riode
tertentu akan berakibat lead time untuk setiap siklus
|