2.6 Teori Portofolio
Seorang investor dalam suatu portofolio tidak menanamkan modalnya hanya
pada satu saham saja, melainkan dalam beberapa saham dengan komposisi tertentu
untuk meminimlkan risiko.
Konsep dari portofolio pertama kali diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz
pada tahun 1950-an. Markowitz menunjukkan bahwa secara umum risiko mungkin
dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk
portofolio.
Markowitz menyatak an bahwa risiko yan g diharapkan tergantung pada
keanekaragaman kemungkinan hasil yan g diharapkan.Perhitungannya menggunakan
standar deviasi untuk menyatakan besar risiko yang diharapkan.
Pengukuran risiko sistematis dari suatu portofolio atau suatu sekuritas dapat
dihitung dengan menggunakan beta.Untuk menghitung beta portofolio, maka beta
tiap-tiap sekuritas harus diketahui terlebih dahulu karena beta suatu portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari beta tiap-tiap sekuritas.Beta suatu sekuritas
merupakan kovarian tingkat pengembalian antara sekuritas ke-i dengan tingkat
pengembalian pasar dibagi dengan varian tingkat pengembalian pasar.
Markowitz menyatak an bahwa risiko yan g diharapkan tergantung pada
keanekaragaman kemungkinan hasil yan g diharapkan.Perhitungannya menggunakan
standar deviasi untuk menyatakan besar risiko yang diharapkan.
Pengukuran risiko sistematis dari suatu portofolio atau suatu sekuritas dapat
dihitung dengan menggunakan beta.Untuk menghitung beta portofolio, maka beta
tiap-tiap sekuritas harus diketahui terlebih dahulu karena beta suatu portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari beta tiap-tiap sekuritas.Beta suatu sekuritas
merupakan kovarian tingkat pengembalian antara sekuritas ke-i dengan tingkat
pengembalian pasar dibagi dengan varian tingkat pengembalian pasar.
Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang efisien (portofolio
pasar) adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva efficient frontier, seperti
dalam gambar 2.2 berikut:
|