BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Investasi
Definisi 1 (Definisi Investasi)
Investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK Nomor 13 (2008)
dijabarkan sebagai berikut:
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk
menumbuhkan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil
investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi
nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang b erinvestasi
seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan
dan aktiva tetap bukan merupakan investasi.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia mengenai PSAK Nomor 13 (2 008) juga
menjelaskan tentang beberapa pengertian mengenai investasi sebagai berikut:
1. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan d an
dimaksudkan untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang.
2. Investasi jan gka panjang adlah investasi selain investasi lancar.
3. Investasi properti adalah investasi pada tanah atau bangunanyang tidak
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan
4. Investasi dagang adalah investasi yang ditunjukan untuk mempermudah
atau mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan.
(Hartanto, 2009)
Definisi 2 (Risiko Investasi)
Dalam berinvestasi, selalu ada risiko yang menyertai. Semakin tinggi ekspektasi
terhadap hasil dari suatu investasi maka kemungkinan munculnya risiko semakin
tinggi pula (higher retu rn, higher risk). Ada beberap a sumber risiko yang bisa
mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi antara lain:
1. Risiko tingkat bunga : perubahan tingkat suku bunga. Interest rate risk
mempengaruhi obligasi secara langsung dibandingkan common stock.
2. Risiko pasar bear dan bull : fluktuasi dalam keseluruhan pasar, tren pasar turun
atau naik.
9
|