23
kepemilikan mereka atas saham perseroan dan selanjutnya tidak akan ada
investor baru yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
(Hery, 2013)
2. Dividen Aktiva Nonkas (Property Dividends)
Dividen aktiva nonkas merupakan dividen yang dibayar dengan aktiva
perusahaan yang bukan berupa kas. Menu rut Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), dividen aktiva nonkas bernilai sebesar nilai wajarnya. Dalam praktiknya,
nilai wajar ini diartikan sebagai harga pasar aktiva tersebut pada saat
pengumuman pembagian dividen dikeluarkan.
3. Dividen Utang (Script Dividens)
Dividen utang sebenarnya merupakan bentuk perpanjangan waktu atau
penundaan pelunasan utang dividen. Utang dividen ditunda pelunasannya
dengan cara perusahaan memberikan janji utang tertulis kepada p ara pemegang
saham untuk nantin ya dilunasi pada saat jatuh temponya. Dividen utang ini
dapat
berupa wesel, obligasi atau jenis surat-surat utang lainnya yang dapat
disertai dengan bunga ataupun tanpa bunga.
4. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividens)
Bila dividen dibagikan dimaksudkan sebagai pembayaran kembali sebagian dari
modal yan g disetor oleh pemegang saham maka dividen tersebut adalah dividen
likuidasi. Pembagian dividen likuidasi juga tidak mengakibatkan pengurangan
pada jumlah lembar saham yang bered ar.
5. Dividen Saham (Stock Dividens)
Dividen saham adalah dividen yang dibagik an dalam bentuk saham. Perusahaan
akan membagikan sahamnya kepada para pemegang saham dalam jumlah
proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegan g
saham. Beberapa tujuan perusahaan membagikan dividen saham sebagai berikut:
a. Perusahaan dapat membagikan dividen tanpa mengurangi aktivanya.
b. Dapat menambah jumlah saham yang beredar di pasar.
c. Menaikkan jumlah modal yang disetor oleh pemegang saham.
d. Mengubah laba yang ditahan menjadi modal yang disetor.
(Halim, 2012)
|