24
2.5 Kerangka Berpikir
Data yang diperoleh dari IPADI (Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia)
menunjukkan rata-rata usia pernikahan pertama di Indonesia pad a tahun 2010 adalah 22
sampai 25 tahun (BKKBN, 2010). Usia tersebut tergolong ke d alam rentang usia
emerging adult. Dalam tahap perk emban gan emerging adult individu mulai menjalani
hubungan pacaran yan g lebih serius atau menuju pada pernikahan.
Hubungan pacaran
dapat menjadi sarana bagi individu untuk saling mengenal pasangannya lebih dalam.
Epstein (2005) mengatakan bahwa pengetahuan tentang pasangan adalah salah satu
kompetensi yang dapat menciptakan hubungan yang harmonis. Setiap orang yang
menikah pastinya men ginginkan pernikahan yang berjalan dengan harmonis. Walau
begitu, tidak sedikit pasangan menikah yang berakhir pada perceraian atau gagal d alam
pernikahan tersebut. R esiko perceraian dan ketid akbahagiaan d alam pernikahan pada
pasangan menikah dapat diminimalisir sejak awal sebelum pernikahan dilakukan bila
individu telah memiliki kesiapan menikah yang baik (Yufizal, 2012). Kesiapan menikah
dianggap penting karena kehidupan pernikahan cenderung berbeda dengan kehidupan
saat masih lajang (Williams, et al, 2006).
Hubungan antara pengetahuan tentang pasan gan dan kesiapan menikah dapat
dilihat dari hal-hal yang berkaitan dengan kedua variabel tersebut, salah satunya yaitu
sebagai prediktor keharmonisan hubungan. Berdasarkan p enelitian yang dilakukan oleh
Epstein (2012) pengetahuan tentang pasangan merupakan salah satu kompetensi yang
dapat menjadi prediktor hubungan yang harmonis. Keharmonisan hubungan juga dapat
diprediksi melalui kesiapan menikah individu (Agusin, 2012). Kesiapan menikah erat
hubungannya dengan pernikahan pasangan, hal ini dipengaruhi oleh pola-pola kepuasan
yang diperolehnya sebelum menikah akan mempengaruhi keharmonisan pernikahannya
kelak (Rapaport, dalam Duvall & Miller, 1985).
Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa keduan ya memilliki peran penting
dalam membangun sebuah
hubungan yan g harmonis. Selanjutnya, dijelaskan oleh
Bradbur y & Karney (2010), bahwa untuk menggali pengetahuan tentang pasangan
dibutuhkan komunikasi. Komunikasi termasuk dalam area kesiapan menikah. Hasil
penelitian menunjukan bahwa komunikasi yang baik merupakan salah satu syarat dalam
pernikahan yang sukses (Robinson dan Blanton, dalam DeGenov a, 2008). Selain area
|