15
2.3.1 Perbedaan Emerging Adult Dengan Dewasa Muda dan Remaja
Arnett (2000) menyatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa d ewasa
muda bukan merupakan istilah yang cocok untuk menggambarkan periode
perkembangan 18 sampai 25 tahun. Pertama, istilah dewasa muda
menunjukkan bahwa pada tahap perkembangan ini, individu telah mencapai
tahap masa dewasa. Selanjutnya, Arnett (2000) menyatakan bahwa kebanyak an
orang di tahap p erkemb angan emerging adult p ercaya bahwa mereka belum
mencapai
usia dewasa. Namun emerging adult percaya bahwa mereka perlahan-
lahan menuju masa dewasa, dan dengan demikian istilah emerging adult jauh
lebih tepat.
Lebih lanjut menurut Arnett (2000), tidak akan tepat bila usia 18 sampai
25 tahun diklasifikasikan sebagai dewasa muda, hal tersebut karena berarti
individu dengan usia remaja atau belasan, usia 20-an, dan usia 30-an akan
disama ratakan. Sedangkan, individu berusia remaja sangat berbeda tahap
perkembangannya dengan individu berusia 30-an. Penelitian yang dilakukan
Arnett (2005) menemukan bahwa sebagian besar individu berusia 18 sampai 25
tahun tidak melihat diri mereka sebagai orang dewasa, dan masih dalam proses
memperoleh pendidikan, menuju pernikahan menikah, atau belum memiliki
anak. Sedangkan individu dengan usia 30-an melihat diri mereka sebagai orang
dewasa, telah menetapkan karier, menikah, dan memiliki setidaknya satu anak.
Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mendefinisikan remaja
(adolescence) sebagai tahap perkembangan yang mencakup usia 10 sampai 17
tahun (Arn ett, 2005). Hal tersebut dik arenakan individu dalam kelompok usia
tersebut biasanya masih tinggal den gan orang tua mereka, men galami pubertas,
menghadiri sekolah menengah, dan masih terlibat dalam budaya pertemanan
dengan teman sekolah. Semua karakteristik tersebut tidak lagi normatif setelah
usia 18. Selanjutnya, di Indonesia, usia 17 adalah usia dimana seseorang sudah
dapat memilih secara hukum atau dianggap sudah pantas mengemban tanggung
jawabnya sendiri.
|