karena penggunaan internet telah mengambil waktu yang seharusnya digunakan dalam
aktivitas sosial dan mendorong terjadinya isolasi sosial. Jejaring sosial telah mendorong
orang untuk lebih dekat dengan mesin sehingga mereka akan lebih jauh satu sama lain.
Terkadang hal ini lah yang membuat sebagian or ang masih selalu merasakan loneliness
meskipun mereka dikelilingi oleh ratusan teman yang online bersamanya (Lee, 2013).
Loneliness merupakan pengalaman subjektif yang mempengaruhi pikiran yang
kurang memuaskan dari yang diharapkan (Hu, Mu, 2007). Hal tersebut berkaitan
dengan cognitive distortion, karena cognitive distortion merupakan kesalahan berpikir
dalam menginterpretasi situasi (HuanHuan, L. & Su, W., 2012). Keterkaitan antara
loneliness dengan cognitive distortion terletak pada interpretasi subyektif dari individu
terkait dengan situasi yang dihadapinya. Lon eliness pada remaja awal pengguna
Facebook berkaitan dengan interpretasi subyektif atas ada tidaknya hubungan sosial yang
diharapkan, sedangkan cognitive distortion pada remaja awal pengguna Facebook terkait
dengan interpr etasi subyektif atas makna Facebook bagi dirin ya. Selain itu, loneliness
juga dapat men yebabkan berbagai macam emosi negatif sehingga padat menyebabkan
kesalahan berfikir berupa kecemasan, ketidakbah agiaan, ketidakpuasan, men yalahkan diri
sendiri (Anderson, 1994). Kesalaan berfikir yang mengakibatkan kecemasan,
ketidakbahaiaan, ketidakpuasan dan menyalah kan diri termasuk kedalam cognitive
distortion.
Menurut Briere (2000) terdapat lima dimensi dari cognitive distortion, yaitu
self-critism, self-blame, hopelessness, helpessness, dan preoccupuation with danger.
Penggunaan Facebook dapat mendorong remaja awal untuk mengkritisi diri sendiri, yaitu
ketika merasa rend ah diri untuk berinteraksi offline daripada onlin e. Penggunaan
Facebook d apat membuat remaja awal menjadi menyalahkan diri sendiri ketika tidak
mengakses internet karena merasa tertinggal informasi yang terupdate. Penggunaan
Facebook juga dapat membuat remaja awal berpikir tidak dapat mengontrol peristiwa
yang terjadi dalam hidup ketika remaja tersebut tidak mengupdate status atau membuka
Facebook sehin gga membuatnya mengalami peristiwa yang buruk. Penggunaan
Facebook dapat membuat remaja awal berputus asa ketika tidak mengakses Facebook
karena remaja tidak dapat mengontrol imege secara online. Selain itu penggunaan
|