3. Dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai akan ikut
berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, maka pada
masa remaja bisa saja sesuatu yang tidak penting itu berubah menjadi penting.
Misalnya, p enampilan.
4. Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Remaja
menginginkan kebebasan, tetapi takut untuk bertanggun g jawab akan ak ibat
yang ditimbulkan.
2.3.3 Loneliness pada Remaj a
Remaja sendiri merupakan golongan usia yang rentan mengalami loneliness. Hasil
survei nasional di Amerika yan g dilakukan oleh majalah Psychology Today (dalam Sears,
1994), memperlihatkan bahwa dari 40.000 individu, yang kadang-kadan g bahkan
seringkali merasa loneliness adalah individu pada kelompok usia remaja, yaitu sebanyak
79%, dibandingkan den gan kelompok individu yang berusia diatas 55 tahun.
Sejumlah remaja merasa loneliness karena mereka memiliki kebutuhan yang kuat
akan keintiman, tetapi mereka belum memiliki keterampilan sos
yang baik atau
kematan gan dalam sebuah hubungan untuk memenuhi kebutuh
tersebut (Santrock,
2002). Hal inilah yang menyebabkan munculnya perasaan subjek
karena
ketidaknyamanan emosi.
2.4. Facebook
2.4.1 Pengertian Facebo ok
Menurut Mardiana Wati dan A.R. Rizky (2009) Facebook merupakan jejaring sosial
(social network) yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna untuk saling men genal dan
berkomunikasi dalam b erbagai keperluan dan juga bersifat rekreasi. Facebook adalah
situs jejaring sosial yan g diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark
Zuckerberg, seorang lulusan Harvard d an mantan murid Ardsley High School.
Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua
bulan selanjutnya, k eanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston
College, Boston University, MIT, Tufts),
Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan
|