sesuatu, misalnya peristiwa atau kejadian di dunia. Kemudian yang dimak sudkan dengan
tuturan performatif adalah tuturan yang digunakan untuk melakukan sesuatu.
Koizumi (2007:83) menggolongkan tiga jenis tindak tutur, yaitu tindak tutur
lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak tutur lokusi merupakan tindak dasar tuturan yang
menghasilkan ungkapan lingustik yang b ermakna. Yule (1996:84) menjelaskan bahwa
tindak tutur ilokusi dinyatakan dengan penekanan komunikatif suatu tuturan. Ilokusi
yang dimaksudkan ialah seperti melarang, memerintah, memberitahu, mengingatkan,
melaksanakan, dan lain sebagainya. Adapun tindak perlokusi ialah tindak tutur yang
bermaksud untuk mempengaruhi mitra tuturnya yang berupa meyakinkan, membujuk,
atau menghalangi (Koizumi 2007:86)
Koizumi (2007:92) membagi makro fungsi dari tindak tutur ilokusi menjadi lima
bagian, yaitu
1. Declarative ( )
Yan g dimaksudkan dengan tindak tutur deklarasi adalah
tindak tutur yang dapat
mengubah dunia dengan kata-kata yang diujarkan. Misalnya, seperti saya yakin, saya
mengundurkan diri.
2. Representative ( )
Tindak tutur representatif merupakan tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang
diyakini oleh penutur seperti mendeskripsikan, menuntut, memprediksikan.
3. Commisive ( )
Tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yan g bersifat mengikat penutur di
masa depan seperti berjanji, menawarkan, mengancam, meolak, memperlihatkan, dan
bekerja suk a rela.
4. Expressive ( )
Tindak tutur ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan perasaan
yang dirasakan oleh penutur seperti perasaan bersalah, mengagumi, memberikan selamat,
menyayangkan, dan menyesali.
5. Directive ( )
Dalam bentuk tindak tutur menyuruh ini Yule (1996:93) menjelaskan bahwa
tindak tutur menyuruh digunakan penutur untuk men yuruh orang lain atau mitra tuturnya
untuk melakukan sesuatu.
|