Seperti yang sudah dibahas sebelumn ya, bahwa dalam kesantunan memiliki
hubungan yang erat dengan tindak tutur. Yule ( 1996:104) menekankan bahwa dalam
kehidupan bersosialisasi, kesantunan merupakan salah satu wujud yang penting dalam
berinteraksi yang digunakan seb agai alat kesad aran tentang wajah seseorang. Wajah
merupakan wujud pribadi dalam masyarakat. Muka mengacu pada makna sosial dan
emosional itu sendiri yang setiap orang memiliki dan mengharapkan agar orang lain juga
mengetahui hal tersebut.
2.2 Konsep Wajah dan Kesantunan
Cutting (2008:43) menghubungkan antara kesantunan dengan konsep muka
(face). Berikut konsep wajah yang dikemukakan oleh Cutting.
In order to enter into social relationships, we have to acknowledge and show
an awareness of the face, the public self-image, the sense of self, of the people
we address. It is an universal characteristic across cultures tht speakers should
respect each others expectations regarding self-image, take account of their
feelings and avoid Face Threatening Acts (FTAs)
Terjemahan:
Ketika kita ingin memasuki hubungan sosial, kita harus mengetahui dan
menunjukkan kepedulian kita terhadap wajah, citra diri seseorang, p erasaan
seseorang yang kita ingin dekati. Itu adalah sebuah karakteristik yan g bersifat
universal dalam budaya bahwa penutur h arus saling menghormati dan
menghargai diri gambaran diri seseorang, dan mengerti perasaan mereka, serta
menghindari tindak pengancaman wajah.
Koizumi (2007:134) membagi konsep wajah menjadi dua, yaitu wajah negatif
dan wajah positif. Berikut penjelasan wajah negatif dan wajah positif menurut Koizumi.
2
Negative Face
Positive Face
Independence
Terjemahan :
Yang dimaksudkan den gan wajah ialah gambaran diri seseorang yang dimiliki
oleh orang-orang dan berhubungan dengan masyarakat. Wajah yang
dimaksudkan ialah wajah negatif (negative face) dan wajah positif (positive face).
Wajah positif ialah keinginan seseorang untuk tidak dihalangi, ingin dihargai
|