Bab 2
Landasan Teori
2.1 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) didefinisikan oleh
McCafferty dkk. dalam Yamamoto (2011 : 143) sebagai pembelajaran berdasarkan
kelompok-kelompok kecil dengan tujuan agar pembelajar dap at bek erja sama untuk
memaksimalkan proses pembelajaran mereka dan sesama pembelajar lainnya.
Sedangkan menurut Richards & Rodgers (2003 : 192), pembelajar an kooperatif
adalah suatu pendekatan dalam proses pengajaran yang memaksimalkan fungsi dari
aktivitas kooperatif yang menyertakan penggunaan pasan gan dan kelompok-
kelompok kecil di dalam kelas. Pembelajaran kooperatif ju ga dikenal seb agai salah
satu cara untuk memunculkan interaksi komunikasi di dalam kelas sehingga
pembelajar menjadi lebih aktif dan membuat proses pembelajaran menjadi terfokus
pada pembelajar (student-centered learning).
Menurut Johnson & Johnson dalam MacKenzie (2013 : 136) terdap at lima
elemen penting yang menandakan bahwa sebuah metode pengajaran dapat
dikategorikan sebagai pembelajaran kooperatif. Kelima unsur atau elemen tersebut
dijabarkan sebagai berikut.
1. Saling keter gantungan yang positif
Adanya rasa saling ketergantungan antar anggota kelompok bahwa
kesuksesan yang dicapai kelompok tersebut bergantung pada peran
masing-masing anggota. Oleh karen a itu, peran masing-masing anggota
sangat diutamakan demi kesuksesan kelompok.
2. Tanggun g jawab peror angan
Setiap anggota kelompok secara aktif h arus mengkontribusikan bagian
pekerjaannya dan bekerja sama untuk men yelesaikan tugas kelompok.
Setiap anggota kelompo k diharapkan bisa sadar akan tanggung jawabnya
masing-masing dan b erkontribusi untuk kelompok.
7
|