12
2.3.1 Pola Ungkapan Keishiki Meishi
Shouji (2008:27-29) menyimpulkan pola dalam ungkapan keishiki meishi yang
pada kalimat-kalimat yang muncul dalam buku pelajaran Bahasa Jepang untuk orang
asing berjudul Shokyuu Nihongo, menjadi tiga po la sebagai berikut.
A.
B.
C.
Terjemahan:
A. Yan g dikenak an dengan kakujoshi dan menjadi hogo dari predikat.
B. Kalimat fukushi (yang menunjukkan tujuan atau k eadaan pada predikat).
C. Format akhiran kalimat ~da.
2.4 Teori Wake
Seperti yang telah disinggung pad a poin 2.3.1 mengenai bentuk kalimat yan g
mengandun g keishiki meishi, pada pola ketiga yang diakhiri dengan da setelah
keishiki meishi.
Wakeda termasuk dalam pola tersebut dengan struktur seperti di
bawah ini:
(keishiki meishi (wake) + (da))
Dengan struktur tersebut, keishiki meishi wake pun menjadi bentuk wakeda.
Dalam kalimat struktur tersebut, dengan sifat dari keishiki meishi, klausa depan di
bagian predikat diubah menjadi setara den gan kata benda, lalu klausa yan g
berstruktur keishiki meishi wake + da dianggap setara dengan predikat dari kalimat
predikat utama. (Nagatani, 2001)
Zhang (2011:295-296) mengatakan b ahwa bentuk negatif atau bentuk kalimat
penyangkalan dari wakeda ada dua, yaitu wakedewanai dan wakeganai. Dalam
skripsi ini, penulis tidak membahas mengenai wakeganai.
2.4.1 Bentuk Wakeda dan Penggunaannya
Yokota (2001:56-60) membagi penggunaan bentuk Wakeda menjadi lima jenis,
sebagai berikut:
1. I Kesimpulan I sebagai Akibat
Pola: Kalimat atau Situasi Pendahulu. (Dakara) Kalimat Akibat +
wakeda.
|