![]() 9
terselubung, membenarkan kepercayaan-kepercayaan, dan mengeksplor
kepercayaan-kepercayaan itu dalam tingkat institusi.
Melalui tinjauan ini diketahui bahwa penelitian yang dilakukan Malbasic &
Brcic, dan Singkoh melihat bahwa peran pemimpin sangat besar dalam penanaman
nilai-nilai perusahaan. Pada penelitian Singkoh, ketidak mampuan pemimpin dalam
menyediakan komunikasi yan g jelas membuat pengertian karyawan mengenai nilai
perusahaan menjadi bias. Sedangkan Cendera Rizkry dalam penelitiannya
menemukan fakta bahwa adanya Departemen Korporasi Komunikasi menunjang
kelancaran informasi dari organisasi yang disampaikan melalui media internal. Dapat
disimpulkan bahwa penelitian Cendera menggunakan aliran informasi secara
serentak. Di samping itu penelitian Handayani menawarkan fakta lainnya, sosialisasi
nilai juga dapat dilakukan pada karyawan, baik karyawan baru atau lama. Bagi
karyawan baru sosialisasi dilakukan dalam training dan bagi karyawan lama terdapat
pertemuan sebulan sekali untuk evaluasi. Untuk lebih mengingatkan karyawan
perusahaan memberikan simbol-simbol yang ditempatkan di tiap-tiap ruan gan terkait
nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Slusarki, dan Heracleous
menggunakan Teori Penstrukturan Adaptif sebagai dasar penelitian mereka. Sheil
dan lainnya menggunakan Teori Penstrukturan Adaptif untuk mengetahui perbedaan
anggota organisasi yang menganjurkan dan tidak men ganjurkan penggunaan inovasi
media, hal ini membuktikan bahwa hal yang menjadi kendala dalam
penyelenggaraan inovasi media baru adalah pola pikir anggota terdahulu. Namun
Heracleous melakukan penelitian mengenai metode-metode yang mengarahkan atau
memandu perwujudan konsep Teori Penstrukturan Adaptif.
Setelah melihat penelitian yang telah dilakukan oleh lima orang sebelumnya,
terdapat perbedaan sudut pandang yang ditemukan. Penelitian sebelumnya
menggunakan komunikasi untuk memberi pandangan atau pengertian terhadap nilai
perusahaan agar nilai-nilai tersebut diwujudkan. Sedangkan dalam penelitian ini
komunikasi dipandang sebagai aturan-aturan berinteraksi agar memproduksi suatu
nilai yang ingin diwujudkan. Anggota kelompok secara sengaja meyesuaikan aturan
dan sumberdaya untuk mencapai nilai-nilai perusahaan, maka peneliti menggunakan
Teori Penstrukturan Adaptif sebagai pedoman untuk memah ami organisasi. Teori
Penstrukturan Adaptif dalam penelitian ini digunakan sebagai alat untuk melihat
komunikasi organisasi, namun dalam penelitian Sheil, teori tersebut digunakan untuk
melihat hasil integrasi sosial, namun juga ditemukan persamaan metode yang
|