15
kerja yang padu. Para pegawai yang tingk atnya sama, yang serin g
berinteraksi, tampaknya lebih sedikit mengalami kesulitan dalam
memahami satu sama lainnya. Interaksi antarsejawat menghasilkan
dukungan emosional dan psikologis.
Komunikasi Lintas Saluran
Dalam keban yakan organisasi muncul keinginan pegawai untuk
berbagi informasi melewati batas-batas fungsional dengan individu yang
tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Misalnya bagian-
bagian seperti teknik, penelitian, akunting, dan personalia mengumpulkan
data, laporan, rencana persiapan, kegiataan koordinasi, dan memberi nasihat
kepada manager mengenai pekerjaan pegawai di semua bagian organisasi.
Mereka melintasi jalur fungsional dan berkomunikasi dengan oran g-
orang yan g diawasi dan mengawasi tetapi bukan atasan atau bawahan
mereka. Mereka tidak memiliki otoritas lini untuk mengalahk an otoritas
orang-orang yang berkomunikasi dengan mereka dan terutama harus
mempromosikan gagasan-gagasan mereka. Namun, mereka memiliki
mobilitas tinggi dalam organisasi, mereka dapat mengunjungi bagian lain
atau meninggalkan kantor mereka hanya untuk terlibat dalam Komunikasi
informal (Davis, 1967, Pace dan Faules 2010, 7: 197).
Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas saluran
karena biasan ya tanggung jawab mereka muncul di beberapa rantai otoritas
perintah dan jarin gan yang b erhubungan dengan jabatan, Unit pelatihan dan
pengembangan , misalnya, berhubungan den gan produksi, penjualan, relasi
industri, pembelian, penelitian, dan teknik juga dengan pelan ggan, untuk
pelatihan pelanggan. Sp esialis staf serin g berhubungan dengan manajemen
puncak, yang memungkinkan mereka memperpendek rangkaian sistem
otoritas.
Karen a terdapat banyak komunikasi lintas saluran yang dilakukan
spesialis staf dam orag-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam
rantai=rantai perintah yang lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk
membimbing komunikasi lintas saluran. (Pace dan Faules 2010, 7: 198).
|