22
teruntuk bagi personil tingkat manajer, sedangkan sesungguhnya istilahprofesional
itu berlaku untuk semua personil mulai dari tingkat atas sampai ketingkat paling
bawa h. (Suit & Almasdi, 2006:99)
Menurut Priansa dan Garnida, profesionalisme merujuk pada komitme n
anggota-anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalismenya
untuk terus menerus mengembangkan stra tegi yang digunakannya dalam me lakukan
pekerjaan yang se sua i dengan profesinya. (Priansa & Ga rnida, 2013:22)
Sedangkan Poerwopoespito & Utomo mengatakan bahwa profesionalisme
berarti faham yang menempatkan profesi se bagai titik pe rhatian utama dalam hidup
sese orang. Orang yang menganut faham profesionalisme sela lu menunjukkan sika p
profe sional dalam bekerja dan dalam keseharian hidupnya. (Poe rwopoespito &
Utomo, 2008:266)
Pendapat lain yang diungkapkan menge nai profesionalisme adalah:
Professionalism involves practitioners applying the values of their profession
and demonstrating essential professional behaviours and attitudes. (Aguilar,
Stupans, Scutter, & King, Vol. 60, 2012)
Dapa t diartikan bahwa sikap profesionalisme menerapka n nilai-nilai profesi dan
pentingnya menunjukkan pe rilaku dan sikap profesional.
Berdasarka n penjelasan-penje lasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
profe sionalisme merupakan suatu sika p seseorang yang profesional atas komitmen
pekerjaannya serta memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pengembanga n
strategi dalam pekerjaannya.
2.2.14 Karakteristik Profesionalisme
Sc hein dalam Handoko (Handoko, 2008:14) menguraikan karakteristik dari
profesionalisme sebagai berikut:
1. Pa ra professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip
umum.
2. Pa ra professional mendapatkan status mereka karena mencapai
standar kerja tertentu, bukan karena favoritism atau karena suku
bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau social lainnya.
3. Pa ra professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat
|