![]() 10
(Sumber: Noor, 2010)
Gambar 2.2Contoh Daerah Aliran Sun gai
2.2.3 Curah Hujan Wilayah / Daerah
Besarnya curah hujan disuatu tempatsangat dipengaruhi oleh lokasi geografis
dan kondisi alam sekitarnya. Lautan adalah sumber dari curah hujan tersebut.
Penguapan terjadi d arilautan yang menguap akibat panas matahari dan uap air
terserap dalam arus ud ara yan g bergerak melewati permukaan laut. Udara yang
mengandung uap air tersebut naik ke atmosfer lalu mendingin sampai di bawah suhu
titik embun pada waktu uap air itu tercu rah sebagai hujan.
Curah hujan yang diperlukan dalam merencanakan pemanfaatan air dan
merancan g pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata di seluruh d aerah yang
bersangkutan, bukan hanya curah hujan pada suatu titik tertentu. Apabila pada suatu
daerah terdapat lebih dari satu stasiun penakar hujan yang ditempatkan secara
terpencar, hujan yang tercatat di masing-masing stasiun dapat tidak sama. Curah
hujan ini disebut curah h ujan wilayah dan dinyatakan dalam kedalaman air (mm).
Dalarn analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan hujan rerata pada
daerah tersebut, yang dapat dilakukan d engan tiga metode berikut yaitu metode
rerata aritmatik (aljabar), metode poligon Thiessen, dan metode Isohyet.
1. Metode Rerata Aritmatik (Aljabar)
Metode ini adalah yang paling sederhana untuk menghitung hujan rerata pada
suatu daerah. Pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun dalam waktu yang
bersamaan dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan jumlah stasiun. Stasiun hujan
yang digunakan dalam hitungan biasanya adalah yang berada di dalam DAS; tetapi
stasiun di luar DAS yang masih berdekatan juga bisa diperhitungkan.Metode rerata
aljabar ini memberikan hasil yang baik apabila:
|