![]() 11
a. Stasiun hujan tersebar secara merata di DAS,
b. Distribusi hujan relatif merata pada seluruh DAS.
Nilai curah hujan daerah / wilayah ditentukan menggunakan rumus berikut :
(2.2)
p= p1+p2+p3+
..
+pn
n ................................................................................
dengan :
p =besar curah hujan rerata daerah mm
p1
pn=besar hujan di tiap titik pengamatan mm
n =jumlah titik pengamatan (stasiun
hujan)
2. Metode Thiessen
Metode poligon Thiessen banyak digunakan untuk menghitun g hujan rerata
kawasan. Metode ini memperhitungkan bobot dari masing-masing stasiun yan g
mewakili luasan di sekitarn ya. Pada suatu luasan di dalam DAS dianggap bahwa
hujan adalah sama dengan yang terjadi pada stasiun yang terdekat, sehingga hujan
yang tercatat pada suatu stasiun mewakili luasan tersebut, Metode ini digunakan
apabila penyebar an stasiun hujan di daerah yang ditinjau tidak merata. Hitungan
curah hujan rerata dilakukan dengan memperhitungkan daerah pengaruh dari tiap
stasiun. Pembentukan poligon Thiessen adalah sebagai berikut ini :
a. Stasiun pencatat hujan digambarkan pada peta DAS yang ditinjau, termasuk
stasiun hujan di luar DAS yang berdekatan, seperti dalam Gambar 2.2.
b. Stasiun-stasiun tersebut dihubungkan dengan garis lurus (garis terputus)
sehingga membentuk segitiga-segitiga, yang sebaikn ya mempunyai sisi
dengan panjang yang kira-kira sama.
c. Dibuat garis berat pad a sisi-sisi segitiga seperti ditunjukkan dengan garis
penuh seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3.
d. Garis-garis berat tersebut membentuk poligon yang mengelilingi tiap stasiun,
yang mewakili luasan yang dibentuk oleh poligon. Untuk stasiun yang berada
di dekat batas DAS, garis batas DAS membentuk batas tertutup dari poligon.
e. Luas tiap poligon diukur dan kemudian dikalikan dengan kedalaman hujan di
stasiun yang berada di dalam poligon.
|