Home Start Back Next End
  
12 
f.  Jumlah  dari  hitungan  pada  butir  e  untuk  semua  stasiun  dibagi  dengan  luas 
daerah  yang  ditinjau  menghasilkan  hujan  rerata  daerah  tersebut,  yan g  dalam 
bentuk matematik mempunyai bentuk berikut ini. 
  .................................................................. (2.3) 
p= A1p1+A2p2+A3p3+…..……+Anp n
A1+A2+A3+…..……+An
dengan : 
p          =besar curah hujan rerata daerah  mm  
p1…pn=besar hujan di tiap titik pengamatan  mm  
A1…An=luas daerah yang mewakili tiap stasiun pengukuran (km2)  
Sumber: Triatmodjo, 2008) 
Gambar 2.3Poligon Thiessen 
3.  Metode Isohyet 
Isohiet  adalah  garis  yang  menghubungkan titik-titik  dengan  kedalaman hujan 
yang  sama.  Pada  metode  isohyet, dianggap  bahwa  hujan  pada suatu daerah  di  antara 
dua garis isohyet adalah merata dan sama dengan nilai  rerata dari kedua  garis isohyet 
tersebut. Pembuatan garis isohyet dilakukan dengan prosedur berikut ini : 
a.  Lokasi  stasiun  hujan  dan  kedalaman  hujan  digambarkan  pada  peta  daerah 
yang ditinjau. 
b.  Dari  nilai  kedalaman  hujan  di  stasiun  yang  berdampingan  dibuat  interpolasi 
dengan pertambahan nilai yang ditetapkan. 
c.  Dibuat  kurva  yang  menghubungkan  titik-titik  interpolasi  yang  mempunyai 
kedalaman  hujan  yang  sarna.  Ketelitian  tergantung  pada  pembuatan  garis 
isohyet dan intervaln ya. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter