BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Definisi Sekolah
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola
yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu
sekolah adalah kegiatan di waktu luang ba gi anak-anak di tenga h-tengah
kegiatan utama me reka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara me mbaca huruf dan mengenal tentang moral
(budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola
anak-a nak didampingi oleh orang ahli da n mengerti tentang psikologi anak,
sehingga memberikan kesempatan yang sebe sar-besa rnya kepada anak untuk
menciptaka n sendiri dunianya mela lui berbagai pelajaran di atas.
Pe ngertian sekolah sendiri adalah suatu lembaga yang memang dirancang
khusus untuk pengaja ran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru.
Ke banyakan dalam sebuah negara me mpunyai model sistem pendidikan formal
yang mana hal ini sifatnya wajib. Selain itu sistem ini jugalah yang membuat
para siswa bisa mengalami kemajuan dengan melalui serangkaian sekolah
tersebut.
Pa da dasa rnya pe ndidikan di sekolah merupa kan bagian dari pendidikan
dalam kelua rga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam
masyarakat kela k.
2.1.2 Sejarah sekolah di Indonesia
Sebelum masa pe njajahan pendidika n yang ada di Indonesia berupa
pendidikan nonformal. Pendidikan ini telah ada
sejak Zaman Kerajaan Hindu
(atau sebelumnya), sekolah/pendidikan dila ngsungkan di tempat ibadah,
perguruan atau padepokan. Pendidikan formal di Indone sia mulai dikenal pada
|