ma sa ini, pada awal masa penjajahan sampai ta hun 1903 sekolah formal masih
dikhususka n bagi warga Belanda di Hindia Belanda. Beberapa pendidikan
formal telah dibangun. Sekolah yang ada pada masa itu diantaranya :
1. ELS (singkatan dari bahasa Belanda: Europeesche Lagere School)
2. Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
3. HCS atau Hollandsch-Chineesche School
4. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
5. AMS
2.1.3 Tujuan Sekolah
Menurut Zaha ra Idris, tujuan pendidikan a tau sekolah ada lah untuk memberi
bantuan te rhada p perkembangan anak seutuhnya dalam arti supaya da pat
me nggembangkan potensi fisik, emosi, sikap moral, pengetahuan dan
ketrampilan semaksiama l mungkin agar menjadi manusia yang dewasa.
Jadi, tujuan sekolah tidak hanya mengisi otak siswa-siswanya de ngan ilmu
penge tahuan saja, tetapi juga mengajarkan aplikasi dari il
pengetahuan
tersebut ke dalam dunia pekerjaan yang diminati siswa-siswan
dan
me mbantu siswa melihat kesempatan-kesempatan yang ada. A
setiap siswa
me ndapatkan ga mbaran baga imana lapangan pekerjaannya nantinya d
meraih
sukses dima sa yang akan datang. Dan setiap sekolah juga har
membentuk
karakter yang baik dari dalam diri setiap siswanya, karena tan
karakter yang
baik mere ka tidak akan bisa menjadi pemimpin yang ba ik pula.
2.1.4 Manfaat Desain Sekolah
Manusia yang hakekatnya mempunyai ke mampuan diri untuk menyesuaikan
diri sendiri terhadap lingkungan atau se baliknya sedikit banyak berpengaruh
terhadap disain-disain wadah ke giatan mereka . Salah satunya adalah ba hwa
ma nusia selalu berusaha untuk me rekaya sa lingkungan agar sesuai dengan
kondisi dirinya, atau yang dala m phiskologi lingkungan dikenal dengan proses
adjustment. Proses rekayasa lingkungan melibatkan tingkah laku mendesain
(merancang) lingkunga n (Sarilto Wirawan Sarwono, Psikologi Lingkungan).
|