Selanjutnya diterangkan bahwa dalam mendisain lingkungan ada dua unsur,
yaitu kelayakan huni (habitability) dan alternatif desain. Telah diketahui bahwa
penera pan konsepsi pendidikan melalui pendekata n merangsang dan
meningkatkan motiva si belajar pada sekolah adala h dengan menerjemah
kriteria-kriteria desain tersebut pada bangunan yang direncanakan. Disamping
itu perlu dipe rhatikan motivasi pe serta didik yang be rhubungan dengan metode
penataan interior dan penyajian elemen-elemen pengisi ruang-ruang da lam dan
di luar ke las, karena hal ini akan mempengaruhi desain, khususnya pada bentuk
dan dimensi ruang.
Motivasi peserta didik ini dapat disebutkan se bagai be rikut:
a) Motivasi pese rta didik untuk peduli terhadap lingkungannya yang
akrab dan mampu mandiri de ngan penataan lay out ruang gerak
sebagai wa dah aktifitas-aktifitas peserta didik dalam interaksinya
dangan sesama dan lingkungannya dan ke nyama nan, kemudahan
serta kelengkapan elemen elemen yang mendukung aktivitas
mereka.
b) Motivasi peserta didik untuk aktif dan kreatif yang timbul dari ruang
gera k peserta didik yang leluasa dan melihat hasil-hasil karya peserta
didik yang di pamerkan sehingga kebutuhan akan rasa ingin ta hu dan
menambah
pengalamannya.
c) Motivasi pese rta didik untuk me njalani kehidupan belajarnya dengan
karakter bebas dan disiplin dengan merasakan suasana tertentu pada
bangunantempat pendidikannya.
Berdasarka n hal-hal tersebut diatas se cara idea l tempat pendidikan harus
mampu menciptakan ruang-ruang ge rak bagi para peserta didik, se hingga
tempat pendidikan mampu memuaska n ketiga motivasi tadi dengan
mengguankan metode penataan interior dan penyajian elemen-eleme n pengisi
ruang-ruang dalam dan dilua r kelas sebagai berikut :
a) Me tode penataan ruang Lay out furniture dengan penyajian
intelektual edukatif dan komunikatif yang leluasa baik dalam
bentuk/formasi, ruang gera k yang bebas a taupun kemudahan untuk
|