Pemakaian permukaan pada elemen penye bar yang tak
teratur dalam jumlah yang banyak sekali, seperti plaster,
pier, ba lok-balok telanjang, langit-langit yang terkotak-
kotak, pagar balkon yang dipahat dan
dinding-dinding
yang bergerigi.
Penggunaan lapisan permukaan pemantul bunyi dan
penyerap bunyi secara bergantia n.
Distribusi lapisan penyerap bunyi yang berbeda secara
tak teratur dan acak.
4) Difraksi Bunyi
Difraksi adalah gejala kaustik yang menyebabk
gelombang bunyi
dibelokkan atau diha mburkan sekitar penghalang a tau su
(corner).
Kolom, tembok, dan balok. Difraksi yaitu pembelok
atau
penghamburan gelombang bunyi sekeliling penghala
lebih nyata
pada frekuensi renda h dari pada fre kuensi ting
Penga laman
membuktikan bahwa balkon yang da lam mengakibatk
suatu
bayangan akustik bagi penonton di ba wahnya, d
dengan je las
mengakibatkan hila ngnya bunyi frekuensi tinggi ya
tidak
membelok sekitar tepi balkon yang menonjol. Hal
menciptakan
keada an mendengar yang jelek di bawah balkon.
5) Transmisi Bunyi
Bunyi yang secara tidak la ngsung ditransmisikan ke luar melalui
dinding.
6) De ngung
Bila bunyi tunak (steady) dihasilkan dalam suatu ruang, tekanan
bunyi membe sar secara bertahap, dan dibutuhkan beberapa waktu
(umumnya sekitar 1 second) bagi bunyi untuk mencapa i keadaan
tunaknya . Dengan cara sama, bila sumber bunyi telah berhenti, dalam
waktu cukup lama akan berlalu sebelum bunyi hilang (meluruh) dan
tak dapat didengar. Bunyi yang berkepanjangan ini sebagai akibat
pemantulan yang berturut-turut dalam ruang tertutup setelah bunyi
dihentikan disebut dengung.
|