Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.
Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat
tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor yang kedua adalah
kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Faktor
yang ketiga adalah ketetapan respon, artinya respon A harus diikuti oleh
respon B yang sesuai. Faktor keempat adalah keserasian suasana emosional
ketika berlangsungnya komunikasi.
Bila terjadi interaksi dengan suasana emosional yang berbeda,
interaksi tersebut tidak akan stabil. Dengan begitu, emosional yang terjadi
dalam hubungan interpersonal haruslah serasi dan sesuai. Berdasarkan teori
yang sudah dipaparkan, maka yang menjadi tolak ukur sebuah hubungan
interpersonal yang harmonis adalah:
1) Harga menghargai
2) Loyal dan toleran antara satu dengan yang lainnya
3) Sikap terbuka
4) Adanya keakraban
2.2.5 Komunikasi Organisasi
Menurut Wiryanto (2004 : h54) yang dikutip dalam bukunya dengan
judul Pengantar Ilmu Komunikasi, Komunikasi organisasi adalah
pengiriman berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasinya itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang sudah
disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih
kepada anggotanya secara individual.
Menurut pandangan Goldhaber yang dikutip oleh Ramli (2011 : h13),
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar
pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain
untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi baik secara formal maupun non formal
yang terjadi untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
|