memiliki otoritas lebih rendah dengan orang yang memiliki otoritas yang
lebih tinggi.
Komunikasi ke Atas
Aliran komunikasi ke atas dari hierarki wewenang yang lebih rendah
ke yang lebih tinggi biasanya mengalir di sepanjang rantai komando.
Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan,
keputusan, dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih
rendah. Komunikasi ke atas dapat berupa laporan prestasi kerja
(performance report), saran-saran dan rekomendasi, usulan anggaran,
pendapat atau opini, keluhan, permohonan bantuan, atau instruksi. Dilihat
dari jenis informasi yang mengalir dalam komunikasi ke atas, maka
disimpulkan bahwa komunikasi ke atas sudah menunjukkan adanya
komunikasi dua arah. Komunikasi ke atas dapat meningkatkan hubungan
ke atasan seperti dengan memberikan saran-saran juga keluhan.
Komunikasi ke Samping
Komunikasi ke samping (lateral communication) terjadi antara dua
pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hierarki wewenang yang
sama (komunikasi horizontal). Komunikasi kesamping juga dapat terjadi
antara orang atau pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak
mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya (komunikasi
diagonal). Media komunikasi yang
banyak digunakan dalam komunikasi
ke samping ini adalah pertemuan tatap muka langsung (panitia dan
konferensi), pembicaraan lewat telepon, memo tertulis, perintah kerja
dalam bentuksurat tugas, dan formulir permohonan (requisition form).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi ke samping
memungkinkan terjalin antara orang yang memiliki otoritas lebih tinggi
dengan orang yang memiliki otoritas yang lebih rendah, namun dalam hal
ini kedua belah
pihak tidak mempunyai hubungan pekerjaan secara
langsung.
2.2.6 Komunikasi Verbal dan Nonverbal
|