sesuatu hasil, meskipun berasal dari konfrontasi (dua pandangan yang
berlawanan). Ketegasan bukan merupakan respon yang selalu diinginkan. Hal
ini dikarenakan pada situasi tertentu, sebuah ketegasan bahkan bisa menyakiti
emosional orang lain. Sebagai contoh, ketika ada orang yang berbicara saat
sedang menonton film di bioskop dan kita merasa terganggu oleh suaranya,
sikap tegas yang akan ditunjukkan adalah menyuruh orang tersebut untuk
diam. Dalam menerapkan prinsip ketegasan dalam berkomunikasi, sebaiknya
berhati-hati agar kamu selalu berada pada jalur yang bisa kamu tangani,
jangan sampai akibatnya akan memperburuk suasana.
Messages Can Confirm and Disconfirm
Sommer, Williams, Ciarocco, & Badmeister dalam buku The
Interpersonal Communication Book (2009 : h112) menerangkan,
Disconfirmation is a communication pattern in which you ignore a persons
presence as well as the persons communications. Intinya adalah
diskonfirmasi merupakan pola komunikasi dimana salah satu pihak
mengacuhkan keberadaan dan pesan yang disampaikan oleh pihak lain dalam
suatu jaringan komunikasi. Perlu dicatat, diskonfirmasi tidak sama dengan
penolakan (rejection). Dalam penolakan, salah satu pihak dalam jaringan
komunikasi menunjukkan keengganan untuk menerima sesuatu pendapat atau
hasil kerja dari seseorang. Pada diskonfirmasi, segala sesuatu yang dikatakan
oleh salah satu pihak tersebut sama sekali tidak diperhitungkan.
Ellis dalam DeVito (2009 : h112) menyatakan, Confirmation is the
opposite communication pattern. In Confirmation, you not only acknowledge
the presence of the other person but also indicate your acceptance of this
person, of this persons definition of self, and of your relationship as defined
or viewed by this other person. Confirming responses often lead to gain in
self-esteem and have been shown to reduce student apprehension in the
classroom and indirectly to increase motivation and learning.
Pada intinya, Ellis menjelaskan bahwa pada konfirmasi (Confirmation),
pihak-pihak dalam jaringan komunikasi bukan hanya mengakui kehadiran
seseorang, melainkan juga mengidentifikasi penerimaannya, mendefinisikan
personal maupun hubungan yang tercipta sebagaimana menurut pandangan
individu tersebut.
|