Ketika sedang melakukan perbincangan, maka isyarat untuk
berbicara, siap mendengarkan dan member komentar secara alami
akan muncul melalui syarat nonverbal. Sebagai contoh, ketika
seseorang berbicara dan terdengar bahwa intonasi suaranya merendah,
maka hal itu menandakan bahwa ia mengijinkan orang lain untuk
mengatakan sesuatu. Sedangkan ketika seseorang dengan wajah serius
melihat ke satu arah yaitu ke arah pembicara, maka diartikan bahwa ia
menginginkan perbincangan tersebut tetap berlangsung.
Influencing and Deceiving
Mempengaruhi bukan hanya bisa dilakukan melalui ucapan
melainkan melalui tindakan nonverbal. Dengan kemampuan untuk
mempengaruhi, tentunya, muncul kemampuan untuk menipu,
menyesatkan pikiran orang dengan mengatakan sesuatu benar ketika
sebenarnya salah, mengatakan sesuatu salah ketika yang sebenarnya
adalah benar. Tidak mengherankan bila belakangan ini setiap orang
mengamati tindakan nonverbal seseorang untuk mendeteksi
kebenaran. Sebagai contoh, bila ingin mengetahui apakah yang
dikatakan itu benar, maka bisa diamati melalui kontak mata, apakah
kontak mata terhubung atau tidak dan bisa juga melalui gerakan tubuh
lainnya.
Expressing Emotions
Walaupun banyak orang yang meluapkan emosinya melalui
kata-kata, tindakan nonverbal juga bisa mengkomunikasikan
emosional secara benar. Pada waktu yang bersamaan pula, sebuah
emosi dapat terlihat disembunyikan, dan hal tersebut terlihat melalui
tindakan nonverbal. Misalnya, untuk menyembunyikan kesedihannya
terkadang seseorang memperlihatkan senyumannya, dan
bagaimanapun senyuman untuk sebuah kesedihan dapat terlihat jelas.
2.2.7 Tata Ruang Kantor
|