9
penghormatan dengan pradaksina (memutari obyek puja) menimbulkan
keyakinan dan seman gat dalam batin peziarah untuk terus berupaya
mengembangkan kebajikan mereka. Meski disertai kesulitan dan duka,
proses perkemban gan batin ini terus ditemani kisah-kisah keteladanan
Buddha dan Bodhisattwa sehingga mampu menjadi inspirasi terus-
menerus dalam perjuangan menjadi manusia dengan budi sempurna.
Penamaan Borobudur
Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut
candi; istilah candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada
semua bangunan purbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddh a di
Nusantara, misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran
pemandian). Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku "Sejarah
Pulau Jawa" karya Sir
Thomas Raffles. Raffles menulis mengenai
monumen bernama bo ro budur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih
tua yang menyebutkan nama yang sama persis. Satu-satunya naskah Jawa
kuno yang memberi petunjuk mengen ai adan ya bangunan suci Buddha
yang mun gkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang
ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365.
Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan
ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat
dengan candi itu yaitu desa Bor e (Boro); kebanyakan candi memang
seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga
menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah
Buda
dalam bahasa Jawa yang berarti "purba" maka bermakna, "Boro purba".
Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari
istilah bhudhara yang berarti gunung.
Banyak teori yang b erusaha menjelask an nama candi ini. Salah
satun ya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata
Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-
lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberap a etimologi rak yat
lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "par a Buddha" yang
karena pergeseran bun yi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa
|