Home Start Back Next End
  
peristiwa  eksternal  d an  internal  bersatu  dalam  suatu  pengalaman.  Ketika  melihat 
sebuah  desain,  yang direspon  pertama  kali oleh  mata  manusia  adalah  warna  daripada 
elemen desain  lainnya (tipografi,  gambar,  dan elemen grafis lainnya). Oleh karena itu, 
pemilihan warna dalam sebuah desain sangatlah penting. 
Berbicara  tentang  warna  tidak  akan  terlepas  dari  teori-teori  warna  yan g  dinyatakan 
oleh beberapa ahli berikut ini : 
Teori Sir Isaac Newton
Newton  melakukan  percobaan  dan  menyimpulkan,  apabila  dilakukan 
pemecah an  warna  spektrum  dari  sinar  matahari,  akan  ditemuka
warna-warna  yang 
beraneka ragam  yang terdiri dari  merah, jingga, kuning,  hijau, biru, da
ungu. Warna-
warna tersebut dap at kita lihat pada pelangi.  
Teori Brewster
Teori  Brewster  pertama  kali  dinyatakan  pada  tahun  1831.Teori  ini 
menyederhanakan  warna-warna  yang  ada  di  alam  menjadi  4  kelompok  warna,  yaitu 
warna  primer, sekunder, tersier,  dan  warna  netral.Kelompok warna  ini sering disusun 
dalam  lingkaran  warna  brewster.  Lingkaran  warna  brewster  menjelaskan  teori 
komplementer,  split  komplementer,  triad,  dan  tetrad.  Teori  Brewster  disebut  dengan 
lingkaran warna yang banyak digunakan dalam dunia seni rupa.
Warna  primer, 
merupakan  warna  dasar  yang  tidak  merupakan  campur an  dari  warna 
warna  lain.  Warna  yang  termasuk  dalam  golongan  warna  p rimer  adalah  merah,  biru, 
dan kuning.
Warna  sekunder,  merupakan  hasil  pencamp uran  warna-warna  primer  dengan 
proporsi  1:1.  Misalnya  warna jingga  merupakan  hasil campuran  warna  mer ah dengan 
kuning,  hijau  adalah  campuran  biru  dan  kuning,  dan  ungu  adalah  campuran  merah 
dan biru.
Warna  tersier,  merupakan  campuran  salah  satu  warna  primer  dengan  salah  satu 
warna  sekunder.  Misalnya  warna jingga  kekuningan didapat dari pencampuran  warna 
kuning dan jingga.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter