1.1.5.8. Data Wawancara
Observasi langsung di Bali dilakukan kurang lebih selama 4
hari. Selama di Bali saya dituntun dengan seorang tour guide yan g juga
merupakan narasumber saya bernama I Komang Yudiyana. Beliau sudah
bekerja menjadi tourguide selama kuran g lebih 20 tahun. Untuk menjadi
seorang tour guide di Bali ternyata tidak bisa sembarangan. Seoran g tour
guide minimal harus seorang lulusan D3/S1 jurusan pariwisata atau
sastra. Kemampu an berbahasa yang luas dan pengetahuan budaya harus
sangat menonjol dari seorang tour guide di B ali. Untuk menjadi tour
guide resmi, seseorang harus mendapatkan lisensi untuk menjadi seorang
pemandu wisata dengan cara melakukan tes.
Ketika ditanya men gapa beliau Bli Komang (begitu beliau
disapa) bertahan dalam waktu yang cukup lama untuk menjadi seorang
pemandu wisata beliau hanya tersenyum. Bli Ko mang langsung bercerita
bahwa sebelum menjalani profesi sebagai pemandu wisata, beliau bekerja
di salah satu hotel di Bali. Kerja di hotel awal nya saja semangat mbak.
Setelah 5 tahun bosan. Bli Komang cukup senang dengan profesi nya
sekarang ini dan hingga sekarang beliau mampu menghidupi kedua anak
nya yang ju ga kini menggeluti bidang pariwisata. Seoran g anak nya kini
menjadi seorang koki di kapal pesiar dan anak terakhirnya sed ang kuliah
pariwisata.
Selama saya melakukan observasi, saya merasakan kepatuhan,
ketulusan dan k ehormatan masyarakat bali akan budaya, adat dan agama
yang mereka anut. Menurut Bli Komang, kehidupan disini sangat
terpatok kepada adat. Yang biasan ya bikin ulah dan onar biasanya
malah pendatang mbak, Begitu Bli Komang menjelaskan. Ketika
seseorang bertingkah melanggar hukum adat akan langsun g di tindak
oleh para pecalang dan petinggi adat. Bli Komang men yatakan bahwa
tiap masyarakat berpedoman pada landasan ajaran etika Agama Hindu
yang di sebut Tri Kaya Parisudha, yaitu berpikir yang benar, berkata
yang benar dan berbuat yang benar.
|