mengemukakan sesuatu denga film atau biasa disebut teknik presentasi.
Demikian juga dengan hal yang harus diketahui di dalam film animasi,
yaitu masalah teknik animasi, dan masalah teknik mengkomunikasikan
sesuatu den gan teknik animasi. Sering perkataan teknik berkomunikasi
lebih akrab dikatak an seni berkomunikasi.
Di dalam ken yataannya memang hal ini sangat erat hubungannya
dengan berbagai bidang kegiatan seni, b aik visu
maupun verbal atau
teateral. Bagi seorang perencana komunikasi, kegiata
ini sangat
penting dimengerti. Seorang pembuat film aka
mengahadapi masalah
teknik membuat film dan seni membuat film.
Sejarah Industri Animasi Indonesia
Animasi boleh dibilang menjadi salah satu tambang emas di
dunia hiburan. Film jenis ini selalu mampu meraih jumlah penonton
yang besar sekaligus menyedot keuntungan yang tak sedikit. Bahkan,
kini film animasi tidak lagi diproduksi han ya untuk anak-anak. Sudah
ada animasi untuk remaja, bahk an dewasa. Film animasi The Simpson
dan Crayon Shinchan contohnya. Meskipun tokoh utamanya juga ada
anak-an ak, mer eka bukanlah tontonan yang pas untuk anak-anak.
Film animasi yang dibahas di atas kebanyakan b uatan Amerika.
Meski demikian, bukan berarti gaung film animasi di Asia tidak
membahana. Jepang, misaln ya, telah mengembangkan film animasi
sejak tahun 1913. Dalam perkembangan selanjutnya, Amerika dan
Jepang ban yak bersain g dalam pembuatan film animasi. Amerika
dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi canggih dan
kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang (anime) mempunyai jalan
cerita yan g menarik dan gaya yang khas.
Lalu bagaimana dengan sejarah film animasi di Indonesia? Pada
tahun 1955 Indonesia sudah mampu membuat film animasi seiring
dengan munculnya film berjudul Si Doel Memilih karya Dukut
Hendronoto. Namun, saat itu animasi hanya dipergunakan untuk
kepentingan politik saja. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye
pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya
animasi modern di negeri ini.
|