![]() 10
yang tidak memiliki skala nada, contohnya musik perkusif dan musik
atonal, musik-musik tersebut hanya menggunakan tempo dan ketukan.
Kemudian pendefinisian musik kembali dipelopori oleh Jhon
Cage, melalui karyan ya, 4'33" ia berpend apat bahwa selalu ada suar a
kemanapun kita pergi, dan tidak ada ruang pertunjukan yang benar-
benar sunyi. Jhon Cage percaya bahwa setiap suara seh arusnya
dianggap sebagai musik, dan ide ini terlihat d ari berbagai karya yang ia
ciptakan.
“Absolute music” mengacu pada musik yang tidak bermakn a
apapun dan non-representational. “Program music”, merupakan
lawann ya, yaitu dimaksudkan untuk membangkitkan ide di luar musik
di luar musik ke dalam pikiran pendengar yang merepresentasikan
adegan, gambar, atau perasaan. Karena absolute music tidak memiliki
makna apapun, makna tersebut
jadi diturunkan dari esensi musik itu
sendiri. Perdebatan selama ini muncul apakah absolute music dapat
benar-benar ada dan apakah setiap musik diciptakan oleh alam untuk
memiliki maksud atau tidak.
Gambar 2.2 Richard Wagner
Terdapat debat yang intens tentang masalah ini selama er a
romantic akhir, dimana mayoritas menolak musik berbasis instrumental
yang absolute. Penentang tersebut berasal dari Richard Wagn er,
|