25
4) Pengajak Serta
Gaya ini amat sportif, dengan tujuan agar organisasi berjalan baik melalui
partisipasi nyata pegawai. Informasi berjalan ke segala arah, dan
pengendalian dijalankan di setiap tingkatan. Orang berkomunikasi dengan
bebas, terbuka, dan berterus terang hampir tanpa rasa takut terhadap
hukuman. Secara umum, sistem komunikasi formal dan informal identik, dan
ini menjamin integrasi tujuan pribadi dan tujuan organisasi yang sebenarnya.
2.2.6 Teori Kepribadian Perilaku
Pada akhir tahun 1940-an, terdapat penelitian yang mulai
mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaiman a perilaku seseoran g dapat
menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang. Dan ditemukan sifat-sifat,
dan pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari pengikut-pengikutnya.
Telaah k epemimpinan yang dilakukan pada Pusat Riset University Of
Michigan, dengan sasaran: melokasikan karakteristik perilaku kepemimpinan
yang dikaitkan dengan keefektifan kinerja. Melalui penelitian
mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan yang berbeda, disebut sebagai job-
centered yang berorientasi pada pekerjaan dan employee-centered yang
berorientasi pada kar yawan. Pemimpin yang job-centered merupakan
pemimpin yang berorientasi pada tugas menerapkan pengawasan ketat
sehingga bawahan melakukan tugasnya den gan menggunakan prosedur yang
telah ditentukan.
Pemimpin ini mengandalkan kekuatan paksaan, imbalan, dan
hukuman untuk mempengaruhi sifat-sifat dan prestasi pen gikutnya. Perhatian
pada orang dilihat sebagai suatu hal yang mewah yang tidak dapat selalu
dipenuhi pemimpin. Sedangk an pemimpin yang berpusat pada bawahan,
merupakan pemimpin yang mendelegasikan pengambilan keputusan pada
bawahan dan membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhan dengan
cara menciptakan lingkungan kerja yang
mendukung. Pemimpin yang
berpusat pada karyawan mempun yai perhatian terhadap kemajuan,
pertumbuhan dan prestasi pribadi pengikutnya. Tindakan-tindakan ini
diasumsikan dapat memajukan pembentukan dan perkemban gan kelompok
(Rivai dan Mulyadi, 2012:8).
|