24
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh seoran g pemimpin. Gaya k epemimpinan
menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah keterampilan, sifat,
dan sikap yang mendasari perilaku seseorang (Rivai dan Mulyadi, 2012 : 42).
Kepemimpinan yang baik adalah keinginan untuk mendengar, dan
kepemimpinan yang baik (good leadership) adalah kunci keberhasilan suatu
perusahaan atau organisasi. Kepemimpinan yan g baik juga memberi
kebebasan pada orang untuk mengemukakan pen dapat, tidak melihat jabatan
atau posisi orang tersebut (Mulyana, 2004: 186).
2.2.5 Teori Empat -Sistem
Likert dalam (Pace dan Faules, 2010: 287-288) mengungkapkan salah
satu teori gaya kep emimpinan yang dikemukakan Likert (1967). Terdapat
empat gaya atau sistem manajerial. Likert membagi gaya manajerial tersebut
sebagai berikut :
1) Penguasa mutlak
Gaya ini berd asarkan pada asumsi Teori X McGregor. Manajer atau
pemimpin memberi bimbingan sepenuhn ya dan pengawasan ketat pada
pegawai den gan anggapan bahwa cara yang terbaik untuk memotivasi
pegawai adalah dengan memberi rasa takut, ancaman dan hukuman. Interaksi
atasan-bawah an amat sedikit; semua keputusan berasal dari atas dan
komunikasi ke bawah semata-mata berisi instruksi dan perintah.
2) Penguasa semi-mutlak
Gaya ini pada dasarnya bersifat otoritarian, tetapi mendorong komunikasi ke
atas untuk ikut berpendapat maupun mengemukakan keluhan bawahan;
namun interaksi di antara tingkatan-tingkatan dalam organisasi dilakukan
melalui jalur r esmi. Komunikasi yan g terjadi jarang b ersifat bebas dan terus
terang.
3) Penasihat
Gaya ini melibatkan interaksi yang cukup sering pada tingkat pribadi sampai
tingkat moderat, antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Informasi
berjalan baik ke atas maupun ke bawah, tetapi dengan sedikit penekanan pada
gagasan- gagasan yang berasal dari atas. Manajer menaruh kepercayaan besar,
meskipun tidak mutlak dan keyakinan k epada bawahan.
|