23
Fahmi (2012:16) men gemukakan pemimpin dan kepemimpinan dilihat
sebagai suatu kesatuan. Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa
kepemimpinan (Fahmi, 2012:16).
Lindgren dalam (Suhandang, 2004: 200) mengemukakan pemimpin
yang efektif adalah leadership which helps the members of a group or
organization to meet their individual needs and to achieve the purpose that
brought them together.
Berdasarkan pengertian Lidgren di atas, disebutkan bahwa kepemimpinan
yang membantu anggota kelompok untu mencapai kebutuhan prib adi dan
meraih tujuan kelompok secara bersama-sama. Hersey dan Blanchard dalam
(Romli, 2014: 107-108) memformulasikan tugas pimpinan yang perlu
dijalankan adalah telling, selling, participating dan delegating.
Pertama, telling. Pemimpin perlu mendifinisikan secara mudah dan
menjelaskan per an atau tugas yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas
kepada bawahan. Dengan demikian karyawan tidak menemukan kebingungan
dan salah arah dalam men yelesaikan aktifitas organisasi.
Kedua, selling. Pemimpin disini perlu memberikan petunjuk yan g
jelas bagaimana organisasi harus dijalankan serta memberikan dukungan
yang dapat memacu produktifitas. Ketiga, participating. Dalam kegiatan
organisasi antara pimpinan dan bawahan harus terjalin kerjasama baik.
Keduanya berbagi informasi, pandangan, pengalaman untuk memutuskan
langkah terbaik yang dapat ditempuh dalam rangka meraih kualitas yang
prima.
Keempat, delegating. Dalam prinsip ini pemimpin harus seminimal
mungkin mengambil peran dalam pen gambilan keputusan teknis. Dalam
memutuskan operasioanl yang perlu dilakukan maka pimpinan perlu
memberikan arahan dan dukungan secara personal kepada bawahan untuk
dapat memutuskannya (Romli, 2014:107-108).
2.2.4.1 Gaya Kepemimpinan
Gaya merupakan sikap, gerakan, tingkah laku sikap yang elok, gerak
gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan
gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula
|