23
5. Slow In and Slow Out
Slow In dan Slow Out menegaskan bahwa setiap ge rakan memiliki perce patan
dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah ge rakan diawali
secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out te rja di jika sebuah ge rakan yang
rela tif cepat kemudian melambat.
6. Arcs
Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada ma nusia, bina tang, atau makhluk
hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (ma ya) yang disebut arcs. Hal ini
memungkinkan mereka bergerak secara smooth dan lebih realistik, karena
pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk
lingkara n, elips, atau parabola). Sebagai contoh, arcs ditunjukkan pada lintasan
tangan saat melempar bola dan lintasan gera k bola di udara.
7. Secondary Action
Secondary ac tion adalah geraka n-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk
memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary
action tida k dimaksudkan untuk menjadi pusat perhatia n sehingga mengaburkan
a tau mengalihkan perhatian dari geraka n utama. Kemunculannya lebih berfungsi
memberikan emphasize untuk me mperkuat gerakan utama.
Contoh: Ketika sese orang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu a dalah
mela ngkahkan kaki se bagaimana berjalan seharusnya. Namun sambil berjalan
seorang figur atau karakte r animasi dapat sa mbil mengayun-ayunkan tangannya.
Gera kan mengayun-ayunkan tangan inilah ya ng disebut secondary action untuk
gerakan berjalan.
8. Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang teta p bergerak
meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang te tap bergerak
sesaat setelah melompat. Overlapping ac tion secara mudah bisa dianggap se bagai
gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling
mendahului (ove rlapping). Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah
|