10
pengembangan perangkat lunak berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda.
(Nidhra & Dondeti, 2012:30)
Software testing
merupakan bagian integral dari proses software
pengembangan, yang terdiri dari empat komponen berikut: (Perry, 2006:4)
1.
Plan
(P): Buatlah rancangan. Tentukan tujuan dan menentukan strategi
dan metode pendukung untuk mencapainya dan
harus mendasarkan
rencana pada penilaian situasi saat ini, dan strategi harus jelas berfokus
pada inisiatif strategis/unit utama yang akan mendorong rencana
perbaikan.
2.
Do
(D): Jalankan rencana. Menciptakan kondisi dan melakukan
pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana tersebut.
Pastikan semua orang benar-benar memahami tujuan dan rencana.
Ajarkan karyawan tentang
prosedur dan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk memenuhi rencana dan benar-benar memahami
pekerjaan. Kemudian melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur ini.
3.
Check
(C): Periksa hasil. Periksa untuk menentukan apakah pekerjaan
berjalan sesuai rencana dan apakah hasil yang diharapkan telah
diperoleh.
Periksa kinerja prosedur yang ditetapkan, perubahan kondisi,
atau kelainan yang mungkin muncul. Sesering mungkin,
membandingkan hasil pekerjaan dengan tujuan.
4.
Act
(A): Ambil tindakan yang diperlukan. Jika pemeriksaan
menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut tidak dilakukan sesuai dengan
rencana atau hasilnya bukan
yang diantisipasi, susun langkah-langkah
untuk mengambil tindakan yang tepat.
2.2.3.1
Functional Tests
Kadang-kadang kalimat ini mempunyai arti yang sama sebagai
behavioral test, tetapi juga dapat berarti pengujian yang ketat berfokus
pada kebenaran fungsionalitas. Dalam kasus ini, itu harus ditambah
dengan pendekatan test lain untuk menangani potensial penting risiko
kualitas seperti kinerja, beban, kapasitas, volume, dan sebagainya.
(Black, 2009:601)
|